Minggu, 29 Maret 2015

Hongkong-Shenzhen-Macau, Macau (part 5)

Hari terakhir, jadwal kami adalah Macau. Kebetulan untuk ke Macau kita tidak membutuhkan yang namanya visa. Jarak dari Hongkong juga dekat, cukup naik ferry selama satu jam. Jadi sayang kalau sudah ke Hongkong tidak ke Macau sekalian. Untuk menuju Macau, tinggal naik bus ke China Ferry Terminal menuju lantai 1. Dari situ akan ada banyak tiket boot yang buka. Kami memilih turbojet. Harga untuk berangkat adalah HKD177. Kami membelinya di hari sebelumnya (read part 4).

Kami membeli untuk jam 11:00. Namun pukul 09:00 kami sudah ada di China Ferry Terminal. Maklum, takut lama immigrasi dkk jadi kami mencoba berangkat agak awal. Saat menuju gate, ada satpam yang menawari tukar tiket untuk boarding jam 09:30 tanpa biaya tambahan. Wah beruntung sekali pikir kami. Tanpa pikir panjang kami mau tukar tiket tersebut. Jam sudah hampir 09:30 tapi kami semua belum boarding. Lama gara-gara harus antri imigrasi terlebih dahulu. Akhirnya kami lari-lari menuju gateyang ditunjuk agar tidak ketinggalan. untungnya yang lari-lari nggak hanya kami.

Kami naik ferry di kelas ekonomi. Dan menurut saya ini sama dengan kelas VIP kapal cepat di Indonesia bahkan lebih bagus. Tapi kalau dilihat harga memang sudah selayaknya dapat fasilitas seperti ini. Pukul 10:30 lebih kami sampai di Macau. Di sini ada 3 bahasa yang berlaku, China, English, dan Portugis. Bahasanya lucu :D

Tujuan pertama adalah museum grand prix dan wine.Sempatnya agak bingung jalan di Macau ini. Berbeda dengan HK yang banyak trotoar dan pejalan kaki, di sini jarang banget ditemui. Akhirnya dengan kesabaran sambil melihat maps google kami bisa sampai di Museum Grand Prix dan Wine. FYI, jaraknya nggak terlalu jauh kok dari terminal Macau. Jadi aman saja kalau mau jalan kaki.

Di depan musium kami berhenti sebentar disebuah tugu bunga kuncup. Tugu yang aneh pikir saya. Tapi karena teman saya ngebet ke situ (soalnya menurut bukunya, buka Claudia Kaunang, ini adalah tugu simbol macau), jadi yasudahlah ikutkan berhenti sebentar. Setelah berfoto-foto, lanjut mencari gedung museumnya. Ternyata samping taman persis. Tinggal nyebrang. Museumnya di lantai atas. Museum Grand Prix di sini kanan dan Wine di sisi kiri. Biaya untuk masuk museum adalah 0 rupiah alias gratis. Oiya untuk mencicipi wine bisa beli tiketnya seharga 10 MOP untuk 1 gelas atau 15 MOP untuk 3 gelas.




Setelah museum kami lanjut ke Senado square yang terkenal itudimana kita juga bisa mengunjungi reruntuhan gereja st. Paul. Dari Museum bisa naik bus no.3. Harganya lupa berapa. Namun ada yang unik di sini. Untuk harga bus sudah ada tulisannya berapa, namun berbeda dengan Hongkong yang dapat menggunakan octopus di sini hanya bisa tunai. Uniknya kita hanya perlu memasukkan koin atau uang kita ke sebuah kaleng. Dan tidak ada yang tau berapa sebenarnya yang kita masukkan tadi. Senado Square ini deket dengan grand Lisboa, jadi, kalau ingin naik free settle bus bisa pilih yang tujuan Grand Lisboa.



Sebelum ke area Senado Square, kami berhenti di salah satu toko yang menjual egg tart. Egg tart adalah salah satu jajanan khas Macau yang wajib dicoba. Rasanya enak sekali dan nagih. Harga nya berkisar 8-10. Di toko ini dijual dengan harga 8 MOP dan menurut saya sudah cukup enak. Setelah jajan kami lanjut ke arah senado square. Rame banget sampai jalannya pasrah ikut arus. Yang saya senangi di sini adalahm di sini itu surga street food. Banyak banget jajan. Mulai fish ball, squid, egg tart, bubble, dll sepanjang jalan menuju ruins of st. paul. Di jamin kenyang dan puas. Untuk harga lebih murah lagi dari Hongkong. Bener-bener happy di sini. Oiya ada 3 macam egg tart yang saya cicipi selama di macau. Di jalan menuju senado square seharga 8 MOP, di Koi Kei (kalau tidak salah namanya) seharga 10 MOP dan di Venetian samping kanal seharga 9 MOP. Dari ketiganya ynag merasa pas yang pertama. Mungkin ini pertama kalinya jadi serasa enak. Yang kedua di Koi Kei menurut saya terlalu berat telurnya jadi cepet enag. Yang di venetian enak. Cukup enak saja. Mungkin karena udah yang ketiga kali ya. Tapi tetap enak sihh. hahaha

Senado Square

Ruin of St. Paul

Chinese Opera

Salah satu benteng di kawasan macau museum


Dari senado square kami berjalan menuju Macau Tower. Rencanany sih naik bis, Dan bisnya ke arah Grand Lisboa.  Tapi karena saat jalan kami sudah melihat ujungnya Tower yang seakan akan sudah dekat, kami putuskan untuk lanjut jalan saja. Kalau capek yang berhenti. Sambil menikmati jajanan-jajanan yang sudah kami beli di senado square tadi. Ternyata setelah dijalani, tempatnya masih lumayan jauh. Mau menyerah naik bis saja, tapi sudah terlanjur. Jadinya, yasudahlah lanjut jalan.

Macau Tower


Dari Macau Tower, kami menuju City of Dream. Oiya nggak perlu repot-repot cari kendaran. Soalnya city of dream menyediakan suttle bus gratis Macau Tower - City of Dream dan sebaliknya. Jadi tinggal anteng antri nunggu busnya. Busnya lumayan nyaman dan gratis pula. Di sini sebenarnya kami mau mengejar Dragon Treasure Show, apalagi jam 20:00 adalah last admissionnya. Turun dari bus kami sedikit terburu-buru menuju tempat pertunjukan. Tanya kesana kemari. Sedikit tanya sana-sini, akhirnya kami sampai di sebuah patung naga dan ada loket Dragon Treasure Show. Happy banget. Tapi sampai di sana ternyata pertunjukkannya sudah ditiadakan. Sedihlah. Bingung mau ngapain lagi. Yaudah kami ke Venetian aja menikmati ala-ala venisia. Jangan sampai gondolanya tutup juga.


City of Dream


Letak Venetian persis di depan City of Dream, jadi tinggal jalan kaki aja ke sana. Bangunannya lebih classic jika dibandingkan dengan City of Dream. Di tembok gedung juga sempat ada pertunjukkan video mapping. Lumayan keren dan gratis. Setelah menonton, kami langsung ke dalam. Cukup gede, mewah, dan classic.Jangan lupa mengunjungi toiletnya. Bikin happy pipis di sini. Oiya kami sempat tersesat waktu itu. bingung. Akhirnya kami memutuskan kembali ke lobby depan dan mencari pertunjukkan. Ternyata untuk memasuki mallnya harus lewat pintu agak nyamping kiri. Kalau lurus mnuju kasinonya.

Venetian

Venetian Lobby

inside of Venetian Mall

Gondola ala venesia


Kalau sudah ke sini satuhal yang nggak boleh dilewatkan, naik gondola ala venesia. Agak mahal sih, tapi nggak papalah untuk pengalaman pertama.Yang narik gondola bule.Orangnya ramah dan suka ngajak ngobrol meskipun kadang-kadang penumpangnya males buat ngobrol-ngobrol. Dan yang paling bikin kita cepet akrab, abang bule yang narik gondola hapal lagu indonesia,Sempura by Andra and the backbone. Akhirnya kami semua diminta nyanyi bareng-bareng lagu tersebut. Ahhh happy banget di Macau. Sehari nggak cukup rasanya. Minimal at least menginap semalam lah kalau mau ke Macau. Sebenarnya masih banyak lagi yang bisa dikunjungi. Namun karena keterbatasan waktu jadi hanya highlight saja deh. Semoga bisa kembali next time.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar